JogJaH, i Hate Him.. But I'm always Thinking of Him.. (Part Two)

Dia adalah PSL (Pekerja Seks Lelaki)..
Dia GiGolo
Dia Pelacur Laki-laki
He's a man-whore...

Anyway, I Love Him!!

Only when I was @Jogja? Maybe Yes, maybe NO...

I dont know-lah..
* * * *

Dia kukenal pertama kali di komunitas pertemanan dunia maya, FS! Setelah perkenalan lewat message, berlanjut hingga SMS dan telpon. Tidak intens, bisa dibilang jarang.. Tapi, kenapa saat aku ke Jogja untuk pelatihan, aku teringat dia. Langsung aku hubungi dia via SMS. Selanjutnya, kita berdua membuat janji untuk ketemu. Akhirnya disepakati, dia akan menemuiku setelah aku selesai pelatihan.
* * * *

Jantungku deg-deg-an menunggu kedatangannnya. Jam sebelas malam dia mengSMSku: "Git, aku sudah dibawah". Okey... semakin berdegup kencang jantungku.. *Tenang Git..*
Aku menuruni tangga dengan gak karuan. Aku melihat dia sedang duduk di teras hotel. Okey, semua terkontrol and Voila... Aku menyapanya.. GOD! Aku gak kuat, he's so cute, swear!!
* * * *

Kita berdua ngobrol banyak, hingga waktu menunjukkan jam 11 malam. Aku memutuskan untuk keluar menghirup udara malam Jogja. Dia menyetujui, bahkan dia mengajakku ke Kopi Joss khas Jogja. Kopi Joss itu kopi hitam dicemplungin arang panas! Jadi pas dimasukkin bunyinya, "Nyessssss.." Gitu...
Pas disono, dia yang membayar semuanya, Okey aku gak masalah...
* * * *

Yang bikin aku shock adalah, saat kita beranjak dari kopi joss dan aku meminta dia untuk mengajakku putar-putar Jogja ada kejadian yang bikin aku sebagai perempuan kaget. Kenapa? Biasanya nih, kalau aku pergi dengan laki model apapun, laki itu selalu bayarin aku. Tapi aku pun juga gak ada masalah kalau aku yang bayar semua, tergantung kesepakatan. Yang bikin aku kaget adalah dia meminta langsung, "Git, isiin dua liter ya motorku, khan mau ajak jalan-jalan kamu". Okey, sempat terjadi tawar-menawar. Secara bahan bakar motornya adalah pertamax, dia minta dua liter, 20rb dunk?! Tapi aku berpikir, demi keamananku, tar kalau aku gak bayarin, aku diperkosa gimana?! Yah itung-itung buang sial lah.. hehehe.. Lagian aku juga baru dapat uang dari pelatihan setengah juta, beramal gitu ceritanya ama dia.. :P
* * * *

Sampailah aku di Pom Bensin. Dia meminta uang 20rb, aku kasih. Tapi aku juga gak mau rugi dunk. Aku ajak dia jalan-jalan muter-muter Jogja semata-mata untuk menghabiskan pertamax yang sudah aku isi dengan uangku! Waktu menunjukkan pukul tiga pagi. Aku lihat tangkai bensin berada di tengah! Wah berarti aku sudah menghabiskan setengah isi tangkinya. Huehehehe..
* * * *

Perjalanan berlanjut ke alun-alun selatan, yang ada pohon beringin kembar. Dia memaksaku untuk melewati antara pohon beringin itu, tetapi aku emoh.. Aku lagi males dan gak pengen. Baru aja turun dari motor, dia langsung nembak aku dengan omongan, "Git, bagi dua rebu dunk?" Lagi-lagi terjadi perdebatan sengit. Aku menanyakan buat apa? Tapi dia terus-terusan memaksa. Trus dia merogoh saku jeansnya dan mendapati uang enam rebu. Dia ambil seribu rupiah, kemudian dia minta uang ke aku seribu aja. Aku pikir, dah de aku kasih aja daripada rame. Buat apa dua rebu itu? Buat beli rokok eceran!! Dasar aku, dielus-elus palaku pas kita lagi bercengkerama di alun-alun, luluh lah hatiku.. Hemm.. Gita emang gak kuat dengan sentuhan fisik, auuuuuuuuu..

Kita ngobrol banyak, cerita-cerita, dan melanjutkan perjalanan ke Sarkem. Aku yang meminta, karena aku pengen membandingkan Sarkem dengan Dolly. Okey, siap? Lanjut ke Sarkem! Ciaooo..
* * * *

WOW! Jogjah terkenal dengan orang-orangnya yang santun pun ternyata berlaku juga di komplek sarkem. Di dalam situ sepanjang aku menyusuri gang-gang sempitnya, aku tidak dicolek bahkan diteriak-teriakin. Beda kalau di Dolly, baru lewat depan wismanya aja dah dipaksa-paksa masuk, dengan diteriakin "ADA BARANG BARU MAS!". Belum tahu ya, kalau aku selalu dipanggil "Mas", huehueheu.... Padahal rambut dah gondrong nih, hwakakaka... Karena aku ketakutan di dalam komplek Sarkem, dan dia menangkap pemandangan raut mukaku yang ketakutan, dia menggandengku.. Auuuuu... *Gak kuat lageee...*
* * * *

Akhirnya, waktu setempat menunjukkan pukul empat pagi, dan dia bersama Mio-nya meninggalkanku. Besok aku (HARUS) kembali ke Surabaya.
* * * *

Paginya, jam delapan pagi, kereta api sudah berjalan dengan gagahnya di rel. Kembali aku teringat dengan dia...
Bahkan sampai Surabaya pun aku masih teringat dengan dia...
At least, seminggu setelah kepulanganku ke Surabaya, aku masih teringat padanya...
* * * *

- Kata Tz, yang bikin kangen itu, ya usapan lembut tangan dia di kepalaku saat kita duduk-duduk di Alun-Alun Selatan, terus sama gandengan tangan kalian...

Aku IYA-kan... Emang itu bener, aku kangen dengan sentuhannya..
* * * *

Ada poin pentingnya! Naluri seorang Gigolo adalah memorotin cewek yang sedang di kencaninya, meskipun itu temannya sendiri, secara tidak sadar dia akan morotin. WOW! Interesting ha?!!
* * * *

The End

1 komentar:

Faith mengatakan...

halah...
dasar gita codok

Posting Komentar