Waingapu : Cerita tentang seorang Ayah

Waingapu, Sumba Timur, 25 April - 01 Mei 2011.

Aku sangat senang sekali saat bossku mengatakan, "Gita, siap ya berangkat ke Waingapu sama Pak Aris..??" Sontak saya menjawab, "Sekarang berangkat pun saya siap, Bu..!"

Sudah terbayang dalam benakku, saya akan menjejakkan kaki lagi di kota itu dan saya akan mencari teman-teman saya dulu. Ya! Empat belas tahun yang lalu, tepatnya tahun 1997, saya mengunjungi Waingapu untuk liburan. Kini, tahun 2011, saya akan datang lagi untuk yang kedua kalinya..

Empat jam berada di pesawat dengan transit di Denpasar & Kupang, sukses membuat pantat saya panas. Tapi terbayarkan saat saya mendarat dengan penuh ketakutan di Bandara Umbu Rara Mehang!

"WAINGAPU.... I am Coming!!!"

Tak sabar untuk bekerja keesokan harinya sembari mengingat tempat-tempat yang dulu pernah saya kunjungi.

Keesokan harinya, saya siap untuk melakukan psikotes & interview untuk mencari calon marketing. Saat tes sudah dimulai, ada beberapa lelaki yang baru datang, ketika saya tanya mereka datang melamar posisi security. Karena saya sudah mendapat pesan, akan ada satu orang calon satpam, tapi mengapa ini ada tiga? Okelah, saya suruh mereka tunggu diluar untuk langsung interview dengan saya.

Sesudah psikotes, saya panggil satu per satu dari mereka. Saya terhenyak, termangu, membaca surat lamaran & CV yang tengah saya baca. Dia lelaki, bernama Christ, lulusan S1 UnTag Semarang. Tetapi mengapa dia melamar untuk posisi security..?? Apalagi dia pernah bekerja di Astra Semarang.

Aku panggil dia, dan aku berkenalan. Terusik rasa ingin tahu yang tinggi, terjadilah percakapan antara aku (G) dan dia (Ch):

G: Halo Mas Chris... Kenapa nih kog ngelamar security? Lulusan S1 loh...??
Ch: Iya mbak, saya bingung, saya gak tau ada posisi apa aja.. Saya ikut teman saya...
G: Sayang loh mas, klo saya arahin ke Teller gimana? Krn mas ada pengalaman sbg Collector neh...
Ch: Apapun itu pekerjaannya mbak, saya janji, jika saya diterima, saya akan bekerja... Karena orang sini, itu melihat kita dari siapa kita, kamu anak siapa... Ortu saya cukup berada mbak, tapi mungkin belum rejeki saya punya pekerjaan yang bagus, di keluarga sayalah yang paling jelek nasibnya.. Semua saudara saya sukses. Sukses disini adalah PNS mbak...
G: Ohya, trus mas dsini kegiatannya apa??
Ch: Saya punya usaha kost, kontrakan rumah mbak.. Selama ini penghasilan saya dr situ. Tapi saya selalu bersyukur...
G: Istri kerja?
Ch: Istri saya di Wonosobo mbak, dia asli orang sana.. Dia dsana sama anak saya, anak saya baru satu.
G: Oke mas, saya rasa sudah cukup. Saya yakin mas bs jadi Teller, dan saya akan rekomendasikan mas...
Ch: Mbak, makasih banyak, saya janji mbak.. Saya akan bekerja dengan sebaik mungkin, saya berharap banyak akan pekerjaan ini mbak..

Malamnya, saya, Pak Aris, dan Mas Ronald berdiskusi dan mem-plot, siapa-siapa aja SDM yang akan ditempatkan sesuai kualifikasi. Saya tetap keukeuh untuk menerima Christ sbg Teller. Akhirnya dua hari kemudian, saya panggil mereka semua untuk TTD kontrak. Terlihat raut wajah Christ yang bahagia, berbinar-binar matanya, seakan ada yang ingin dia bagikan pada saya.

* * * *

Beberapa bulan kemudian, saya menerima SMS dr Christ bahwa dia akan ikut training di Ciawi. Saya senang sekali. Saya agak "memantau" pergerakan dia dr FB, bahkan istrinya pun meng-add saya sebagai temannya. Kaget, saat istrinya mengirim pesan, "terimakasih mbak untuk semuanya". Saya bingung, ada apa..??

Saya coba kontak Christ, dia pun bercerita bahwa.. Selama ini istrinya tidak mau tinggal di Waingapu, jika Christ tdk ada kerjaan yang tetap. Jadi dia pulang kerumah orangtua beserta anaknya, dan menetap disana. Christ bilang gini , " Kalau saya gak dpt kerja di Waingapu mbak, saya mau susul istri saya dan saya akan cari kerja disana, meskipun hati saya berat untuk tinggalkan Waingapu. Tapi ternyata Tuhan berkata lain, saya dapat kerjaan berkat mbak dan sekarang istri dan anak saya semua pindah ke Waingapu dan kami tinggal bertiga dirumah kecil kami yang nyaman"

Hiks, saya membaca SMS Christ sambil menitikkan airmata.. Saya membayangkan betapa hampa ketika orang yang dia cintai tidak ada disampingnya... Bahkan terkesan meninggalkan, tetapi sekarang semua berbuah manis. Memang, semua akan indah pada waktunya, karena tangan Tuhanlah yang bekerja dibalik semua kehidupan kita, manusia.

* * * *

Sampai detik ini, saya , Christ, dan Erna (istrinya) berteman sangat baik.

Proud of you , Christ... Saya menantikan rekomendasi dr HO yang berisikan pengangkatan pegawai tetap!! Pasti kamu sangat bahagia. Aku bayangin wajahmu yang sukaria dengan Erna dan si Junior disampingmu!!!