Malang [Spooky] Story

Dulu, tahun 2003-2004, aku memilih kota Malang untuk pelarianku dari Surabaya. Aku bosan kuliah, aku bosan dengan semua yang terjadi di Kota Pahlawan, dan aku ingin mencoba dan mencari sesuatu yang baru, menantang, dan penuh risiko. Semua temanku berkata, "Kamu itu risk-taker, Git.." Yes, Thats me! Karena aku suka hal-hal baru yang belum tentu orang lain ambil, semua yang kuambil dalam hidupku beralasan dan aku tahu konsekuensi. Apapun itu yang terjadi, aku harus lalui, karena apa yang sudah aku mulai, harus aku akhiri, meskipun aku tidak pernah tahu kapan. Itu semua seperti bom waktu yang siap kapan saja diledakkan dan meledak meluluh-lantakkan. Ini kusebut sebagai pelajaran dalam hidupku.

Malang, kota yang dingin, setiap malam ditemani rokok, botol-botol minuman beralkohol, dan ganja... Aku semakin gendut, karena nafsu makanku bertambah... Malanglah yang membuat kuliahku terbakar :)

Di Malang aku bertemu, kenal, dan dekat dengan para bede.. Aku sering jalan-jalan bersama dia.. Satu hal yang aku inget, ketika jalan sama dia, aku selalu parno! Karena dia menyimpan BBnya yang berkilo-kilo didalam badannya :( Meskipun dia yang bawa BB, tetep aja dia jalannya sama aku, otomatis aku kena juga khan? Kalau kita berpikiran terburuk, ada razia, pasti aku kena :(

Aku sudah berulang kali ingatkan dia, sampai kapan mau kek gini..?? Memang duitnya cepet dan banyak tapi itu gak abadi... Dia selalu tersenyum setiap aku berkata demikian. Yasudahlah, sebagai sahabatnya aku hanya bisa begitu..

* * *
Pernah dia sms aku, mengatakan bahwa dia di Surabaya, minta dijemput, aku jemput dengan catatan : Jangan bw BB! eh ternyata, naas, ada razia, seketika keringat sejagung-jagung mengalir deras di keningnya, aku curiga, aku tanya, "Bw brp kilo?" Lemas aku saat mendengar jawabannya, "Dua kilo!"

Oh Tuhan, aku gak mau nasibku berakhir di bui... Untungnya saat itu razia SIM dan semua berlalu aman, Terimakasih Tuhan! Tapi aku langsung marah-marah sama dia, ternyata dia ke Sby untuk transaksi... !!!

* * *

Suatu saat, Malang siang hari yang panas tetapi hawanya dingin.. Aku sedang menghisap rokokku dalam-dalam bersama teman-teman yang asyik "mbegud" .. Datanglah dia, dia menangis tersedu-sedu, di lututku dia bersimpuh... Aku pegang tangannya, berkata "Kenapa..?" Dia tidak bisa berkata-kata, dia hanya menyodorkan potongan koran yang berisikan bahwa dirinya sudah lama menjadi incaran polisi di Malang Raya dan saat ini sedang menjadi buruannya.

Ah... Aku hanya bisa berkata, "Pulanglah ke asalmu, mungkin disana kamu bisa menata hidupmu dengan baik dan kembalilah ke Jawa jika kamu sudah tidak seperti yang saat ini"

Dia mengiyakan, keesokan harinya dia pulang ke kotanya... Sekarang dia sudah sukses dan berkarier di pulau sebelah kampungnya... Aku bangga denganmu Bro!

* * *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar